AWAKACEH.COM – Bagi kamu yang ingin switch career ke jenjang karir yang lebih baik, kamu mungkin bisa mencoba untuk menjadi seorang Product Manager.
Profesi Product Manager ini bisa dikatakan masih baru di Indonesia, sehingga peluang kerja pun menjadi lebih tinggi. Dengan situasi seperti ini, tentu saja ini merupakan waktu yang tepat bagi kamu untuk mempelajari apa itu Product Manager.
Namun, sebelum mempelajarinya, kamu harus mengetahui beberapa istilah yang ada di profesi ini, tujuannya adalah agar kamu sebagai orang yang ingin berkecimpung di dunia Product Manager tidak akan bingung ketika dihadapkan pada beberapa istilah yang akan sering kali muncul pada situasi tertentu.
Product Manager, Apa Itu?
Product Manager, sederhananya adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sebuah produk dengan harapan produk tersebut akan sukses atau berhasil.
Pada praktiknya, seorang Product Manager atau biasa disebut PM bertugas untuk mencari ide terkait sebuah produk dan mengemukakan ide-ide tersebut agar produk tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen atau user.
Bagi kamu yang ingin mempelajari pengetahuan dan skill terkait profesi ini, sebenarnya sangat mudah pada era digital saaat ini, kamu bisa belajar secara otodidak melalui berbagai platform atau mengikuti kursus-kursus online seperti Bootcamp, seminar online, dan kursus lainnya yang banyak tersedia di internet.
Tanggung Jawab Seorang Product Manager
Product Manager bisa dikatakan memiliki tanggung jawab yang sangat luas, karena profesi ini memposisikan diri di atas tiga pilar, yakni business, technology, dan user experience (UX). Pada artian lain, seorang PM memiliki tanggung jawab untuk mengetahui semua pilar yang telah disebutkan tersebut.
Maka dari itu, jika dilihat dengan seksama bahwa, PM secara tidak langsung memiliki tanggung jawab dalam tiga pilar tersebut, sehingga ruang lingkup kerjanya sangat luas.
Prospek Karir Profesi Produk manager
Prospek karir profesi ini, untuk sekarang bisa dikatakan sangat baik, karena pada masa ini banyak industri-industri yang sedang naik daun setelah mendapatkan dana investasi yang besar dari investor, khususnya industri teknologi.
Selain itu, di Indonesia, Product manager ini bisa dikatakan merupakan profesi yang masih baru, hal ini disebabkan oleh banyaknya orang-orang yang berprofesi pada bidang ini di Indonesia masih memiliki pengalaman yang minim, yakni hanya sekitar 3-5 tahun.
Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa profesi ini memiliki permintaan yang tinggi, tetapi memiliki peminat yang tergolong rendah.
Menilai dari situasi seperti itu pada saat ini, maka tidak ada salahnya bagi kamu untuk berganti karir menjadi Product Manager. Jika tidak sekarang, maka kapan lagi? Karena profesi ini akan terus eksis di masa depan dan kemungkinan besar akan semakin berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun.
Istilah-Istilah yang Sering Muncul
Bagi kamu yang berkeinginan untuk mencoba meniti karir di dalam product management, maka ada baiknya kamu belajar dari sekarang terkait hal-hal yang diperlukan untuk menjadi seorang Product manager, tapi sebelum itu, kamu juga harus mengetahui beberapa istilah yang sering muncul. Penasaran? Ayo simak istilah-istilah yang telah ilmutikus.eu.org rangkum di bawah ini.
- User stories, yaitu deskripsi singkat yang menceritakan atau menggambarkan kebutuhan user atau konsumen yang harus diberikan oleh sebuah produk.
- Agile, yakni mengoptimalkan dan menyederhanakan pengembangan produk agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan user dan pasar.
- Minimum Viable Product (MVP), yaitu bentuk sederhana dari sebuah ide terkait produk, dan dapat dilakukan uji coba untuk memperoleh feedback dari pengguna.
- Sprint, yakni timeline untuk menyelesaikan pengembangan fitur pada sebuah produk.
- Scrum, yakni metode dalam agile sehingga team development bekerja bersama tujuan. Seperti komunikasi tatap muka atau kolaborasi online harian antar semua anggota tim.
- Product-market fit, yakni menemukan kesesuaian antara sebuah produk yang dikembangkan dengan kebutuhan pasar.
- Key Performance Indikator (KPI), yaitu indikator keberhasilan sebuah produk atau fitur yang dikembangkan.
- Stakeholder, kelompok atau individu yang mempunyai kepentingan dalam pengembangan sebuah produk.
- Wireframe, yaitu kerangka visual dasar sebuah produk yang menjelaskan fitur-fitur di produk tersebut.
- Competitive analysis, yakni sebuah metode untuk menganalisis kelemahan dan kekurangan dari produk kompetitor yang ada di market yang sama dengan produk yang juga sama.
- Pivot, yakni metode yang diambil oleh seorang PM untuk mencari alternatif lain jika produk yang dikembangkan tidak memenuhi harapan.
- A/B Testing, yaitu metode pengujian interface produk dengan menggunakan dua atau lebih alternatif desain visual dengan tujuan menentukan versi mana yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
- Alfa Testing, yaitu proses yang dilakukan menjelang akhir proses pengembangan ketika produk hampir sepenuhnya digunakan dengan tujuan meningkatkan kualitas produk tersebut.
- Beta Testing, yaitu proses yang dilakukan sebelum produk diluncurkan dengan tujuan memastikan kesiapan produk untuk dikeluarkan.
- Lean, yakni istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pengembangan sebuah produk yang terfokus pada umpan balik user menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.
- Customer Experience (CX), yaitu istilah yang menggambarkan interaksi antara user dan produk.
- Panelis, yakni seseorang yang sesuai dengan tujuan sebuah produk.
- Pengembangan Customer, yaitu proses untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan oleh user untuk pengembangan produk agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna.
- Unique Selling Point (USP), yaitu sesuatu hal yang menjadi poin unik dari sebuah produk yang menjadikan alasan user memilih produk tersebut ketimbang yang lain.
- Eksperimen, yaitu proses yang digunakan untuk mengumpulkan informasi user atau pengguna dengan cara melakukan survei atau wawancara dengan pengguna.
Nah, itu saja istilah-istilah yang sering muncul dalam profesi Produk manager, selain itu sebenarnya masih ada beberapa istilah lainnya, dan itu akan dapat kamu pelajari jika kamu mengikuti kursus online atau belajar secara otodidak di Internet.
Jadi, tertarik untuk berganti karir?***
Komentar